Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 14 Maret 2013

AKU DAN MAUT


Gelegar ombak tak puas menghantam,
Berbuih mendesis di bawah kakiku,
Kuinjak injak seangkuh yang ku mau.
Sampai dia Pergi dan kembali lagi.


Angkara mu tak selantang Gelak tawa ku,
Kusepak kau jika sampai menyentuh kaki ku.
Kulihat dendam dari sinis riak mu.
Namun tantangmu tak buatku gentar seujung kuku.

Tak dapatkah kau rasakan?
Bahtera yang kutunggangi di atas kepalamu.
Sesekali ku ludahi jidadmu.
Bahkan kau tak mampu melampaui aku.

Aku puas akan kemenangan batinku.
Hahaha. . . Aku adalah Samudra!
Aku adalah Laut!
Dan Akulah gelombangmu.

Tak puas ku cerca,
Kucoba tikam jantungmu di dasar jiwamu.
Niatku pudar, begitupun pandangku.
yang kubisa hanyalah mengecap pahit keringatmu.

Saat asa ini kau surutkan.
Aku yang kau kuras habis.
Seketika Hitam!
Licik Kau bajingan tua!

Kulihat kematian itu datang menghampiriku.
Sangat dekat, namun tak sempat kutatap matanya.
Entah mengapa dipalingkan wajahnya.
Dan bersama murka samudra ia berlalu.

Tersadar satu dalam pikirku.
Aku yang menyatakan diri sebagai Sang Samudra.
Tlah tumbang oleh diriku sendiri.
Karena sungguh, Bajingan terbesar adalah dirimu sendiri.

Aku yang kini terkapar di hamparan butiran pasir.
Merangsang udara dalam rongga dada.
Melepaskan semua.
Tawa puasku!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About